Selasa, 02 November 2010

Gunung Merapi




Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini.Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006). Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.


Peta D.I. Yogyakarta









2. Juru Kunci
a. Pihak yang Berwenang
Keraton Jogja
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.


Bendara Raden Mas Herjuno Darpito atau Sri Sultan Hamengkubuwana X (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengku Buwono X, lahir di Yogyakarta, 2 April 1946; umur 64 tahun) adalah raja Kasultanan Yogyakarta sejak tahun 1989 dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1998.

Silsilah

  • Anak tertua dari Sultan Hamengkubuwana IX dan istri keduanya, RA Siti Kustina/BRA Widyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum
  • Menikah dengan Tatiek Drajad Suprihastuti/BRA Mangkubumi/GKR Hemas, putri dari Kolonel Radin Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968.
  • Memiliki saudara antara lain GBPH Joyokusumo, GBPH Prabukusumo, GBPH Yudaningrat
  • Memiliki lima orang putri:
  1. GRA Nurmalita Sari/GKR Pembayun
  2. GRA Nurmagupita/GKR Condrokirono
  3. GRA Nurkamnari Dewi /GKR Maduretno
  4. GRA Nurabra Juwita
  5. GRA Nurastuti Vijareni
b. Juru Kunci



Tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi bukan hanya didasarkan pada sebuah keyakinan.

Juru kunci seharusnya adalah sosok yang bisa menyeimbangkan antara hati dan kepala, bukan hanya seseorang yang mendasarkan pada keyakinan semata.

Logika berpikir realistis harus menjadi salah satu syarat bagi juru kunci Gunung Merapi, mengingat adanya sebuah contoh yang memilukan pasca letusan 26 Oktober.

Juru kunci ada

lah sosok yang harus ‘nurut’ dengan orang yang mengangkatnya.

Juru kunci Gunung Merapi adalah abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sehingga diangkat sec

ara langsung oleh raja.

Pada letusan yang terjadi Selasa (26/10), terjadi tragedi yang cukup memilukan karena salah satu korban dar

i puluhan korban letusan Gunung Merapi yang disertai semburan awan panas tersebut adalah juru kunci Mbah Maridjan yang telah mengabdikan sebagian umurnya untuk menjaga gunung tersebut.

Sosok yang telah cukup lekat sebagai orang yang mendapatkan tugas untuk menunggu Gunung Merapi tersebut d

itemukan meninggal dunia dalam posisi sujud di rumahnya, satu hari pasca letusan.

Dusun tempat tinggalnya, yaitu Kinahrejo juga hancur diterpa awan panas yang berdurasi cukup lama, bahkan dua

luncuran awan panas tersebut masing-masing berdurasi sekitar 30 menit.

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadini

ngrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyatakan bahwa pihaknya belum berpikir untuk menentukan pengganti Mbah Maridjan karena masih fokus untuk mena

ngani pengungsi Merapi.

Ia mengatakan, penggantian juru kunci Gunung Merapi tersebut adalah urusan internal keraton, apalagi upacara ritual di Gunung Merapi masih akan diselenggarakan tahun depan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut bahwa energi yang dimiliki oleh Merapi tersebut tiga kali lebih besar dibanding energi tiga erupsi sebelumnya, yaitu pada 1997, 2001 dan 2006.

Hingga Minggu (31/10), Gunung Merapi telah tiga kali meletus secara eksplosif dengan memuntahkan awan panas dan juga abu vulkanik yang mengandung silica dan sulfur.


3. Aktifitas Gunung Meletus





Gunung Merapi kembali menyemburkan awas panas dalam skala yang cukup besar, Rabu (3/11) siang kemari

Hujan abu vulkanik

yang dihasilkan dari gunung ini bahkan sudah

mencapai berbagai kawasan yang jaraknya cukup jauh dari Merapi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, sejak pukul 18.00-24.00 WIB,

aktivitas gunung ini menunjukkan peningkatan sangat tinggi. Bahkan laporan dari pos pemantau di Jrakah, pukul 23.00 WIB, terjadi lontaran lava 400-500 m, awan panas 2-2,5 km, serta suara gemuruh terus-menerus.

Di pos pemantau Selo, Semburan lava terjadi tiap 5 menit. Lontaran lava ke arah Pasar Bubar dan Barat. Asap awan panas membumbung setinggi 2.500 m condong ke Barat laut. Sementara itu, di sepanjang kawasan Kaliurang, listrik terus padam.

Berikut Kronologi Aktivitas Merapi pada 3 November berdasarkan situs ESDM;

- Pukul 11.11-13.19 WIB terjadi awan panas beruntun dengan durasi maksimum 2 menit. Sementara cuaca dalam keadaan kabut dan hujan, sehingga tidak bisa melihat keadaan Merapi.

- Pukul 13.27 WIB dan 13.30 WIB terjadi gempa vulkanik dangkal (VB) sebanyak 2 kali.

- Pukul 14.00-14.03 WIB terjadi guguran besar beruntun sebanyak 4 kali, durasi makimum 1 menit.

- Pukul 14.04-14.27 WIB terjadi rentetan awan panas dengan durasi maksimum 5 menit. Diperkirakan jarak luncur awan panas lebih dari 10 km, sehingga diputuskan untuk memperluas daerah aman hingga di luar radius 15 km.

- Pukul 14.44 WIB terjadi awanpanas besar selama 1,5 jam.

- Pukul 15:01 dan 15:21 WIB terjadi awanpanas terbesar terjadi selama 18 menit.

- Pukul 16.23 WIB aktivitas mulai reda.

- Pukul 17.30 WIB dilaporkan bahwa awan panas mencapai 9 km di alur Kali Gendol.

- Pukul 18:00-24:00 WIB masih terjadi erupsi.

4. Efek yang ditimbulkan

a. Positif

Dapat memenuhi material yang telah ada

b. Negatif

Banyak korban yang berjatuhan akibat letusan gunung Merapi. menimbulkan kerugian materiil seperti halnya harta benda. Juga dapat menyebabkan gangguan jiwa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar